Home » » Apakah HTTPS sepenuhnya aman ?

Apakah HTTPS sepenuhnya aman ?

Written By Unknown on Kamis, 24 Januari 2013 | 10.11

HTTPS, SSL, online storeHTTPS adalah singkatan dari HyperText Transfer Protocol over SSL (Secure Socket Layer). Ini adalah protokol TCP / IP yang digunakan oleh server web untuk mentransfer dan menampilkan konten web pada saluran yang aman. Data ditransfer dienkripsi sehingga tidak dapat dibaca oleh siapapun kecuali penerima.

Dikembangkan pertama kali oleh Korporasi Netscape Communications pada tahun 2000 yang bertujuan untuk memberikan verifikasi identitas dan komunikasi aman. Kebutuhan SSL datang setelah pengenalan program sniffer yang memiliki kemampuan membajak semua lalu lintas komputer melalui jaringan (terutama internet), mungkin e-mail, password, rincian pembayaran atau data penting yang bisa diburu. Saat ini HTTPS didukung oleh hampir semua browser.

Pada umumnya, HTTPS lebih banyak digunakan oleh setiap situs web yang mengumpulkan data pelanggan yang sensitif seperti informasi perbankan atau informasi jual beli online. Seiring kebutuhan, situs web media sosial seperti Facebook juga telah beralih ke saluran HTTPS untuk menjamin dan melindungi privasi para penggunanya.

Jika Anda ingin membuat transaksi online, terlebih dulu Anda harus memastikan bahwa hal itu dilakukan melalui HTTPS agar data transaksi tetap aman.

Ada 2 (dua) cara untuk mengetahui apakah situs web yang Anda akses menggunakan HTTPS atau tidak, yaitu :
  1. Akan ada ikon kunci di panel jendela browser https, gembok hijau
  2. URL tersebut akan mengatakan "https://"
HTTPS, SSL
Indikator HTTPS
Bila dilihat dari cara terhubungnya, ada dua perbedaan utama antara HTTPS dan HTTP, yaitu :
  • HTTPS terhubung pada port 443, sementara HTTP pada port 80
  • HTTPS mengenkripsi paket data yang dikirim dan diterima dengan teks biasa yang sudah tersandikan SSL, sementara HTTP mengirimkan semua itu hanya sebagai teks biasa hingga sangat memungkinkan pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan mencegat data transaksi online tersebut dengan alat perangkat lunak sejenis Packet Sniffer. 
Seringkali terjadi kesalahpahaman pada pengguna kartu kredit di web yaitu dengan menganggap bahwa HTTPS "sepenuhnya" dapat menjamin dan melindungi transaksi mereka. Sedangkan pada kenyataannya, dari peramban web (browser) mereka dengan web server yang menerima informasi, HTTPS hanya melakukan enkripsi informasi dari kartu kredit mereka. Pada web server, informasi kartu mereka secara tipikal tersimpan di database server (kadang-kadang tidak langsung dikirimkan ke pemroses kartu kredit), dan server database inilah yang paling sering menjadi sasaran penyerangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Silahkan baca juga : Indikator keamanan situs web dalam Google Chrome

1 komentar :

  1. Every weekend i used to visit this web site, for
    the reason that i want enjoyment, as this this web page conations truly
    fastidious funny material too.
    My web page - Considering gynecomastiasurgical procedure - Permit not really the costs prevent you

    BalasHapus